Senin, 29 Februari 2016

Siswa biMBA AIUEO Depok Timur, pemalu yang berubah menjadi pemberani

Fathan Siswa biMBA AIUEO Depok Timur adalah pemalu yang berubah menjadi pemberani.
Saat-saat awal datang ke biMBA AIUEO, Fathan terlihat pemalu. Dia sering menolak ketika diminta berjabat tangan dengan orang yang baru ditemuinya. Waktu itu usianya masih empat tahun. Ketika teman-temannya bermain bersamapun, Fathan lebih suka memisahkan diri. Bahkan Fathan selalu lengket dengan neneknya yang menemani selama di biMBA AIUEO
Butuh kesabaran dari motivator biMBA AIUEO dan neneknya untuk membuat anak laki-laki yang bernama lengkap Muhammad Fathan didalamkelas dengan pintu tidak boleh ditutup, kata ibu Hermiwati, nenek Fathan saat bertemu dengan Tim Redaksi Majalah Sahabat biMBA di unit Depok Timur yang berlokasi di jalan Kerinci 2, Depok Jawa Barat beberapa waktu lalu.

Hingga akhirnya semua upaya yang dilakukan membuahkan hasil. Fathan menjadi anak yang pemberanidan penuh percaya diri. Bahkan pernah menjadi peserta terbaik dalam lomba mewarnai, Pentas baca dan mengarang di biMBA. Uniknya Fathan yang kirni berusia 6 tahun sebenarnya sudah bukan lagi murid biMBA AIUEO karena telah lulus level IV di biMBA. Namun anak tersebut masih sering main ke biMBA unit Depok Timur dan tampak betah bermain.

"Banyak anak-anak lainya seperti Fathan. Pemalu sebelum masuk biMBA. Melalui penerapan metode biMBA secara benar akan membuat anak merasa nyaman di dalam kelas. Perasaan nyaman itulah awal dari seluruh tahapan membimbing anak. Setelah itu tentu tak akan sulit bagi motivatornya untuk memberi bimbingan untuk tahap berikutnya" papar trainer biMBA ibu Uswatun Hasanah yang akrab dipanggil ibu Yanah.

Motivator yang membimbing Fathan, Annisa mengungkapkan apa yang dialami Fathan saat awal masuk biMBA bisa jadi disebabkan oleh trauma. "Sebab sebelum masuk ke biMBA, Fathan pernah mengikuti les disebuah lembaga pendidikan. Saat awal masuk lembaga itu, Fathan langsung diharuskan masuk keadalam kelas yang ditutup pintunya tanpa didampingi neneknya. Sejak saat itu Fathan tidak mau datang lagi ketempat kurususnya" jelas Annisa. (Wy/Aks)

sumber majalaha sahabat bimba edisi 28 I Agustus 2015

Minggu, 28 Februari 2016

Menghias Kue Ala biMBA AIUEO Puri Cendana Bekasi

Bagaimana menghias kue ala biMBA AIUEO Puri Cendana Bekasi?
Menghias Kue Ala biMBA AIUEO Puri Cendana Bekasi
Keakraban antara Ibu dan anak tampak begitu dekat. Mereka saling membantu menghias satu objek yang berupa kue bolu berukuran tidak terlalu kecil, meskipun memang tidak besar. Kue itu yang semula tampak biasa saja menjadi begitu indah dan menarik.  Aneka warna dan hiasan memperindah kue-kue tersebut.
Kegiatan menghias kue tersebut dilaksanakan pada hari Kamis, 4 Desember 2014 di depan unit Puri Cendana. Seluruh murid yang berjumlah 74 anak didampingi orangtua mereka sejak pukul 09.30 WIB mengikuti rangkaian acara di samping menghias kue. Rangkaian acara yang digelar hingga tengah hari itu adalah pentas baca, lomba menghias kue, baca puisi, tari-tarian,games bagi orangtua yang dipandu oleh kak Tian, testimoni orangtua murid, juga sambutan-sambutan dari Kepala Unit, mitra maupun perwakilan kantor pusat biMBA-AIUEO.
Menghias Kue Ala biMBA AIUEO Puri Cendana Bekasi
Dalam sambutannya, Ibu Ria (Kepala Unit biMBA-AIUEO Puri Cendana) menyampaikan harapannya rangkaian acara yang dilaksanakan pada hari itu, meskipun baru kali pertama kalinya dilaksanakan namun tetap dapat dinikmati secara antusias oleh para murid dan orangtua mereka.
Bapak Harubimo, mitra biMBA-AIUEO Unit Puri Cendana dalam sambutannya menyampaikan harapan agar acara semacam ini dapat terlaksana secara periodik. Agar murid-murid dapat terlatih tampil di hadapan orang banyak, yaitu di pentas baca.
Menghias Kue Ala biMBA AIUEO Puri Cendana Bekasi
Menjelang pengumuman juara dan penyerahan piala, perwakilan kantor pusat biMBA-AIUEO dalam sambutannya menyampaikan bahwa biMBA-AIUEO sebagai sebuah lembaga pendidikan anak usia dini bertujuan membimbing anak didik agar memiliki minat baca dan belajar untuk mempersiapkan mereka menjadi generasi pemimpin bangsa di masa depan.
Sementara itu Ibu Iriany Siregar, perwakilan dari Rice Bowl sebuah restaurant keluarga dalam wawancara khusus dengan kru majalah Sahabat biMBA menyampaikan bahwa kerjasama antara Rice Bowl dengan biMBA-AIUEO bukanlah pertama kali ini terlaksana. Harapan ke depan tentu kerjasama seperti ini terus dapat berlangsung. (Wy/bimba-aiueo.com)
Menghias Kue Ala biMBA AIUEO Puri Cendana Bekasi

Menghias Kue Ala biMBA AIUEO Puri Cendana Bekasi

Menghias Kue Ala biMBA AIUEO Puri Cendana Bekasi

Menghias Kue Ala biMBA AIUEO Puri Cendana Bekasi

Penanaman Minat Baca biMBA AIUEO Kreo Larangan Tangerang

Pentas biMBA AIUEO Kreo Larangan Tangerang
biMBA AIUEO Kreo Larangan Tangerang “Pentas Baca dan mewarnai ini merupakan suatu rangkaian dari proses penanaman Minat Baca dan belajar pada anak-anak usia dini. Anak yang belajar di biMBA AIUEO hingga level 4 akan mencintai membaca dan berhitung. Hal itu menjadi pondasi yang kuat bagi anak-anak di masa depan. Apa yang kita tanam hari ini, baru bisa dipetik secara nyata pada 10 hingga 20 tahun mendatang. Paling tidak untuk saat ini, kita dapat melihat betapa ceria dan semangatnya anak-anak dalam proses belajar sehingga berdampak pada kemampuan membaca, menulis dan berhitung.” tutur Bapak Agus Suprihantoro selaku perwakilan kantor pusat saat acara pentas baca dan lomba mewarnai biMBA AIUEO Kreo Larangan.
Acara yang berlangsung pada hari Sabtu, 20 Februari 2016 di CBD Ciledug ini dibuka oleh dua MC heboh yaitu Bu Yanah dan Bu Lisa. Sekitar 180 murid beserta ayah bunda nampak memenuhi lokasi. Persembahan tarian “Aku Suka biMBA AIUEO” oleh 8 anak biMBA menggugah semangat semua yang hadir. Di kesempatan itu juga Ibu Rohmah, selaku Kepala Unit biMBA AIUEO Kreo Larangan menyampaikan rasa terima kasih kepada orangtua yang sudah mendampingi putra-putrinya serta memohon maaf atas segala kekurangan.
Pentas biMBA AIUEO Kreo Larangan Tangerang
Rasa haru membuncah saat ananda Ikhtisamul Hasan dan Marsya Nura membacakan puisi yang berjudul “Ibu”. Disambung dengan persembahan lagu “Terima Kasih Guruku”.  Namun, keseruan tercipta saat lomba mewarnai dan pentas baca berlangsung. Lomba mewarnai biMBA AIUEO Kreo Larangan sangat unik. Anak-anak bukan sekedar mewarnai di atas kertas kosong, namun lembar mewarnai sudah dibingkai dengan cantik untuk kategori usia 3-4 tahun dan di celengan untuk kategori usia 5-6 tahun. Minat baca anak-anak juga sangat terlihat saat sesi pentas baca. Secara tertib mereka naik ke atas panggung berdasarkan kategori usianya dan membaca kata-kata sederhana yang terpampang di LCD dengan lantang dan ekspresif.
Pentas biMBA AIUEO Kreo Larangan Tangerang
Persembahan dongeng oleh Kak Nia, games dan senam Penguin oleh motivator biMBA menambah kemeriahan acara. Tumbuhnya Minat baca dan kegembiraan anak-anak di acara tersebut diungkapkan oleh Ibu Rika Ermawati dalam testimoninya,
“Setelah di biMBA, ada peningkatan dalam belajar dan membaca. Anak saya mau belajar tanpa harus disuruh. Banyak kegiatan positif juga di biMBA. Anak-anak juga dapat mengapresiasikan apa yang ia rasakan selama dalam proses belajar. Di acara ini anak saya juga merasa senang dan bahagia.”
Pembagian goody bag dan hadiah kepada para pemenang sebagai tanda berakhirnya pentas baca biMBA Kreo Larangan. Semua pihak berharap, acara ini akan lebih memacu Minat baca dan belajar anak. (Nik)
sumber : bimba-aiueo

Pentas biMBA AIUEO Kreo Larangan Tangerang

Pentas biMBA AIUEO Kreo Larangan Tangerang

Pentas biMBA AIUEO Kreo Larangan Tangerang

Pentas biMBA AIUEO Kreo Larangan Tangerang

Jumat, 26 Februari 2016

Merevitalisasi Peran Pendidikan Informal

Sejak sekitar Juli lalu telah dikeluarkan sebuah direktorat baru dalam lingkungan kementrian dan
Merevitalisasi Peranan Pendidikan Informat
kebudayaan, direktorat baru ini disebut dengan Direktorat  Pembinaan Pendidikan Keluarga. Lahirnya direktorat baru ini berdasar dari Permendikbud no 11/2015 mengenai Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai hasil tindal lanjut dari Peraturan Presiden No 14/2015 yang menangani aturan dari struktur organisasi Kemendikbud.
Terciptanya direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga ini diharapkan dapat memperkuat peran orang tua sebagai pemberi pendidikan pertama dan yang paling utama dalam keluarga. Hal ini tentu menjadi sebuah gagasan yang penting dalam memperbaiki sistem penyelenggaraan pendidikan informal dalam mewujudkan terciptanya sebuah pendidikan nasional yang baik.
Seperti yang diterapkan oleh Ki Hajar Dewantara  yang menempatkan keluarga sebagai pondasi utama dari Trisentra Kelembagaan Pendidikan, disamping dari pendidikan di sekolah dan lingkungan masyarakat. Lembaga keluarga atau bisa juga disebut dengan lembaga perkawinan adalah lembaga social yang tertua usianya, terkecil bentuknya, dan memiliki fungsi yang terlengkap dalam memberikan pendidikan informal sebagai pendidikan pertama yang memiliki peran penting untuk masa depan anak.
Merevitalisasi Peranan Pendidikan Informat
Terbentuknya sebuah keluarga bertujuan sebagai wujud dari pemenuhan 4 norma yang berlaku di Indonesia yaitu agama, moral, hukum, dan social. Untuk berkeluarga juga haruslah memenuhi rukun dan syarat yang ditetapkan dan berlaku pada agama masing-masing, selain itu juga harus memenuhi ketentuan hukum positif dari sebuah UU perkawinan. Jika dilihat dari sisi formal berkeluarga dengan cara menikah merupakan cara terbaik, terlebih dalam hal penyauran hasrat seksual, menambah keturunan, dan menapatkan kasih sayang dengan cara yang benar. Secara konvensional pendidikan keluarga adalah lembaga pendidikan informal yang paling alamiah karena dalam prosesnya tanpa dramatisasi atau diwujudkan dalam sebuah kerumitan sebagaiman yang sudah terjadi pada sebuah pendidikan professional. Materinya pun meliputi semua bidang kehidupan yang umum terjadi dalam lingkungan sehari-hari , metodenya juga terjadi secara realitas sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, serta evaluasinya dilakukan secara langsung.
Selain itu pengaplikasiannya juga mudah dan sederhana karena dalam keluarga tentu tidak didapati unsur komersialisasi seperti yang terjadi pada lembaga jasa pendidikan. Selain itu sebagai orang tua tentu akan memberikan fasilitas yang tanpa pembebanan imbalan materi, selai didorong dengan kewajiban moral. Suasana pendidikan informal seperti inilah yang tidak akan dimiliki oleh lembaga pendidikan professional seperti sekolah dan kursus. Selain itu secara alamai, karakter seseorang juga terbentuk dari pendidikan pertama dalam keluarga. Tentu tak akan sulit dalam  memberikan contoh kasus dari pengaruh dominan proses pendidikan informal dalam keluarga untuk membentuk kepribadian seseorang.
Bahkan keluarga dijadikan sebagai mitos sebagai sebuah lembaga social, terkhusus kelembagaan pendidikan yang bisa dikatakan paling sempurna. Bisakah sebuah mitos sebuah kelembagaan yang sacral dengan fungsi lengkap sebuah keluarga dapat dipertahankan melaui Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga Kemendikbud? Ha ini tentu menjadi sebuah PR yang harus segera dikerjakan secara massif, sistematis dan terstruktur.
Moderasi dan fasilitasi
Merevitalisasi Peranan Pendidikan Informat
Tetu tidak mungkin saat ini keluarga sebuah keluarga mampu memberikan pendidikan kepada semua anggota keluarganya sesuai dengan kebutuhan yang seharusnya didapatkan. Selain itu proses pendidikan informal ini tentu juga tidak lepas dari beberapa masalah seperti masalah ekonomi, kemajuan ilmu dan teknologi, serta adanya dampak revolusi komunikasi. Satuan pendidikan informal dalam keluarga tidak lagi mampu memenuhi fungsi sebagai sebuah lembaga pendidikan yang secara utuh sebagaimana yang sesuai dengan harapan.
Kebutuhan pendidikan  dan sistem pendidikan saat ini telah bermacam-macam dan sangat kompleks. Sehingga hal ini tent tidak dapat mampu  secara swadaya memberikan kebutuhan pendidikannya. Sehingga, upaya pendidikan informal dalam keluarga yang seharusnya dapat terlaksana dengan baik menjadi terlantar dan terabaikan, baik yang telah terjadi pada masyarakata urban, suburban, apalagi pada masyarakat rural.  Untuk itulah diperlukan adanya reformasi sebuah sistem pendidikan informal di keluarga  secara tepat sebagai penyaluran peran moderator dan fasilitator pendidikan informal anak merupakan hal yang paling tepat.

Keluarga adalah sebagai salah satu pusat pendidikan dan pilar utama kehidupan kemasyarakatan yang sangat penting untuk diselamatkan.

Siswa biMBA AIUEO Mengenal budaya Sunda di Kampoeng Wisata Cinangneng

Siswa biMBA AIUEO Mengenal budaya Sunda di Kampoeng Wisata Cinangneng

Seratus lima puluh anak yang berasal dari tujuh unit biMBA AIUEO memenuhi lokasi Kampoeng Wisata Cinangneng Bogor. Tujuh unit tersebut antara lain, Meruya Selatan, Bojong, Basmol, Graha Raya, Jombang, Praja dan Kembangan. Jumlah keseluruhan peserta tidak kurang dari tiga ratus dua puluh orang yang tergabung dari murid, motivator, orangtua, dan para undangan yang hadir.
Siswa biMBA AIUEO Mengenal budaya Sunda di Kampoeng Wisata Cinangneng
Acara berlangsung pada hari minggu, tanggal 14 Februari 2015. Kira-kira kenapa ya Kampoeng Wisata Cinangneng yang menjadi pilihan? Wah ternyata menurut Ibu Hj. Cucu Mulyati selaku koordinator sekaligus KU Meruya Selatan mengatakan, “Kunjungan ke Kampoeng Wisata Cinangneng memungkinkan untuk mengenalkan budaya Sunda dan juga anak biMBA AIUEO dapat belajar di ruang terbuka.”
Kak Niken dengan semangat membuka acara dilanjutkan dengan chicken dance, tidak lupa ada pula sambutan dari Pak Andre selaku mitra dan sambutan perwakilan kantor pusat biMBA AIUEO. Kemudian acara pentas baca dari perwakilan masing-masing unit. Pentas baca dimulai dari tahapan yang mudah, yakni verbal sampai membaca karangan sendiri. Tentu saja anak-anak terlihat antusias, meskipun belum sampai gilirannya tidak sedikit murid biMBA AIUEO yang ingin tampil. Kak Niken dengan cekatan mengatur penampilan para peserta sampai selesai.
Seusai santap siang bersama acara masih berlanjut, kali ini peserta dapat melihat secara langsung pembuatan makanan dan minuman tradisional seperti bajigur, bandrek dan kue bugis. Ternyata makanan dan minuman tradisional ini cukup menarik perhatian anak-anak biMBA AIUEO, mereka antusias memperhatikan keterangan para pemandu yang dipanggil dengan istilah Sunda, yaitu Aa panggilan untuk laki-laki dan Teteh panggilan untuk perempuan.
Tidak berhenti disitu, acara masih berlanjut. Anak-anak mulai belajar hal-hal yang tak kalah menarik, mereka belajar musik angklung, gamelan dan menghias topi caping. Wah semangatnya tidak luntur meskipun hujan cukup deras menyelimuti desa Cinangneng kala itu.
Siswa biMBA AIUEO Mengenal budaya Sunda di Kampoeng Wisata Cinangneng

Siswa biMBA AIUEO Mengenal budaya Sunda di Kampoeng Wisata Cinangneng
Waktu berlalu begitu cepat, beberapa acara dari seluruh rangkaian terpaksa dibatalkan, salah satunya adalah mengunjungi kampung pengrajin. Meskipun begitu murid biMBA AIUEO tetap mendapat pengalaman baru dengan memandikan kerbau dan menanam padi. Mereka bersuka ria turun ke sawah yang penuh lumpur untuk belajar menanam padi dan memandikan kerbau yang dibimbing oleh para pemandu. Kegiatan apapun yang mengembirakan maka hal ini layak disebut kegiatan bermain. (Wy/Ern)
Siswa biMBA AIUEO Mengenal budaya Sunda di Kampoeng Wisata Cinangneng
sumber: bimba-aiueo.com

Kamis, 25 Februari 2016

Manifestasi Pendidikan Islam pada Zaman Global

Pendidikan adalah sebuah kebutuhan primer bagi setipa manusia di dunia. Pendidikan merupakan bimbingn secara sadar dari seorang guru atau pendidik kepada anak didik terhadap perkembangan dalam diri secara rohani maupun jasmani untuk menuju pada kepribadian yang baik. Untuk itu relasi
Pendidikan Islam Pada zaman Global
antar keduanya harus berjalan dan terjalin dengan selaras, sehingga akan terbebntuk kepribadian manusia yang unggul dan ideal dengan pengetahuan intelektual dan akhlak mulia.
Tentu hal ini juga tidak lepas dari sayriat islam. Islam sangat mendukung dan mendorong manusia untuk selalu menjadi lebih baik dan maju dengan selalu melandaskan diri pada nilai-nilai yang tinggi dan kehidupan mulia. Sehingga akan mampu terbentuk pribadi yang sempurna baik dari akal, perbuatan, maupun perasaan. Bahkan kedudukan orang-orang berilmu sudah sangat jelas ditunjukkan kedudukannya dalam firmanNya:
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Ayat diatas menjelaskan tentang keutamaan dari orang-orang yang berilmu tentu akan ditingkatkan derajatnya. Degan memiliki ilmu tentu manusia kan mnjadi lebih maju dan lebih baik, karena pemikirannya selalu terpacu dalam hal posistif untuk terus berusaha menggunakan dan memanfaatkan ilmunya sehingga dapat dihasilkan karya yang berguna dan sebagai pemacu untuk terus berinovasi untuk memperbaiki dan meningkatkan karyanya.
Pendidikan islam sendiri juga semakin berkembang mengikuti perkembangan jaman. Di satu sisi hal ini memag menguntungkan karena dapat mempermudah masyarakat dalam memperoleh pendidikan. Secar otomatis tentu manusia akan terus bergerak dalam mencari ilmu sebagai kewajiban selama hidup di dunia. Akan tetapi di sisi lain, untuk sebuah penelitian sebagai penunjang keberlangsungan dari pberkembangnya pendidikan itu sendiri tanpa melihat kondisi alam, tentu juga akan berakibat engatif dalam kehidupan. Untuk itulah diperlukan keseimbangan antara ilmud dan akhlak agar dapat berjalan dengan seimbang dan beriringan tanpa menimbulkan dampak buruk atau kerusakan.
Di dalam islam, ada 3 kata yang selalu berhubungan dengan pendidikan islam yaitu diantaranya:
1.       At-Tarbiyah
Kata At tarbiyah berasal dari kata rabaa atau rabba. Di dalam al qur’an telah disebutkan lebih dari delapan ratus kali yang sebagian besar atau bahkan keseluran berkaitan mengenai Tuhan. Selain itu kata ini juga dihubungkan dengan alam seperti bumi, langit, tumbuh-tumbuhan, binatang, bintang, matahari, laut, gunung dan lainnya. selain itu kata rabaa atau rabba ini juga dihubungkan dengan manusia seperti dalam kata rabbuna yang berarti “Tuhan kami”, selain itu ada juga rabbuhu “Tuhannya”, ada juga rabbuhum yang berarti  “Tuhan mereka semua” dan juga rabbiy yang berartu “Tuhanku”. Untuk kata at tarbiyah tidak hanya memiliki korelasi dengan manusia saja tetapi juga seluruh alam semseta. Benda-benda lainnya memang tidak dapat dididik, karena benda-benda tidak memiliki akan sehingga tidka memiliki potensial seperti juga dengan indera, nurani, insting, dan fitrah yang mampu untuk memungkinkan dididik. Tentu saja yang memiliki kesemua potensi itu hanyalah manusia.
Pendidikan Islam Pada zaman Global

2.       At-ta’lim
Kata at-ta’lim ini berasal dari kata ‘allam, yu’allimu, ta’liman yang dapat dijumpai pada hadist berikut:
“Pengetahuan adalah kehidupan islam dan pilar islam, dan barang siapa yang mengajarkan ilmu Allah akan menyempurnakan pahala baginya, dan barang siapa yang mengajarkan ilmu dan ia mengamalkan ilmu yang diajarkan itu, maka Allah akan mengajarkan kepadanya sesuatu yang belum ia ketahui.” (HR. Abu Syaikh)
Dalam hadist diaatas, kata ta’lim dihubungkan dengan bentuk pengajaran pendidikan islam kepada seseorang, dan orang yang dengan ikhlas mengajarkan ilmu itu akan mendapatkan pahala dari Tuhan. Kata ini juga banyak dikaitkan dan digunakan dalam kegiatan pendidikan islam yang bersifat normal.

3.       At-ta’dib
Selain itu ada At-ta’dib yang berasal dari kata addaba, yuaddibu, ta’diban yang dapat diartikan dengan education atau pendidikan, disiplin, peringatan atau hukuman dan hukuman penyucian. Dalam hubungannya dengan dunia pendidikan islam, kata ini mengartikan sebagai penegnalan dan pengakuan yang secara berangsur ditanamkan kepada manusia dari kaitannya tempat-tempat yang tepat dari segala sesuatu dalam tatanan penciptaan, sehingga dapat mengarah kepada bimbingan mengenai pengenalan dan pengakuan dari penciptaan dan kekuatan Allah SWT.
Pendidikan Islam Pada zaman Global


Itulah kaitannya menegnai menifestasi pendidikan islam pada jaman global saat ini.

Alumni biMBA AIUEO Menjadi Dalang Cilik Indonesia

“Pertama kali tampil di acara biMBA AIUEO saat usianya 5 tahun. Sejak saat itu dia jadi berani tampil, hingga kini sudah menjadi dalang cilik Indonesia sebagai penyaji terbaik kategori sabet,” tutur Ibu Sarmiati selalu orangtua dari Dyas Syawal Lukman.
Alumni biMBA AIUEO Menjadi Dalang Cilik Indonesia
Siapa Dyas Syawal Lukman? Bagi penikmat wayang barangkali nama Dyas tidak asing lagi karena dia seringkali manggung sebagai dalang cilik. Ia mulai suka dunia wayang sejak usianya 3 tahun, berawal dari kedua orangtuanya sebagai penikmat wayang hingga akhirnya ia juga ikut menyukainya.
Ketika menonton pagelaran wayang, Dyas menunjukkan ketertarikannya lewat pertanyaan-pertanyaan yang diajukan seputar wayang baik tokoh-tokohnya atau ceritanya. Kedua orangtuanya mendaftarkan Dyas untuk belajar menjadi dalang cilik di Istana anak TMII (Taman Mini Indonesia Indah), mereka yakin buah hatinya memiliki potensi.
Keterampilan membaca yang baik sangat diperlukan Dyas untuk mendukung Minatnya. Sejak usia 4 tahun ia bergabung dengan biMBA AIUEO cabang Bambu Apus, hingga akhirnya bisa membaca dengan lancar dan Minat belajarnya semakin meningkat.
Alumni biMBA AIUEO Menjadi Dalang Cilik Indonesia
Menurut Ibu Whinnie selaku motivator biMBA AIUEO mengatakan bahwa biMBA memiliki pengaruh dalam menumbuhkan Minat belajar anak, “Mungkin kalau mereka tidak ke biMBA AIUEO mereka Minatnya juga akan tersendat juga. Mereka juga butuh media, mereka harus bisa baca. Seperti Dyas misalnya, untuk membantu kegiatan mendalangnya dia harus bisa baca.”
Kini Dyas berusia 11 tahun, ia mulai menikmati perannya sebagai dalang cilik tanpa ada sedikitpun paksaan. Apalagi Bapak Sutiman ayah Dyas sangat mendukung Minat Dyas dengan membelikan sedikit demi sedikit wayang, gamelan, dan peralatan mendalang untuk memfasilitasi Minat Dyas. Bahkan kini rumahnya sudah menjadi tempat latihan kesenian tradisional Jawa. (ern)
Alumni biMBA AIUEO Menjadi Dalang Cilik Indonesia
sumber : bimba-aiueo.com

Selasa, 23 Februari 2016

biMBA AIUEO Bukit Golf Arcadia mengadakan Pentas Baca

Sebagian besar murid biMBA AIUEO Bukit Golf Arcadia terlihat siap untuk mengikuti acara dan lomba, mereka duduk di tempat masing-masing dan telah menyiapkan alat mewarnai. Kurang lebih 76 murid biMBA AIUEO ditemani ayah atau bunda mereka memenuhi lokasi acara pentas baca di halaman ruko center point bukit golf.

biMBA AIUEO Bukit Golf Arcadia mengadakan Pentas Baca
Sabtu, 20 Februari 2016. Langit terlihat bersahabat sehingga pentas baca yang diselenggarakan lancar dan sukses. Acara dimulai dari pukul delapan pagi, Kak Niken menyapa semua yang hadir dan membakar semangat para hadirin terutama anak-anak yang akan memulai lomba mewarnai dan pentas baca dengan tepuk semangat ala biMBA.
Lomba mewarnai terbagi menjadi 2 kategori, yakni kategori untuk anak 3-4 tahun dan kategori 5-6 tahun. Di sela-sela lomba mewarnai ibu Eka memberikan sambutannya, ia mengatakan “Adapun kami mengadakan acara pentas baca kali ini adalah untuk melatih kemampuan dan keberanian untuk tampil serta memberikan reward kepada anak agar anak semakin tumbuh Minat belajarnya. Karena biMBA AIUEO bukan les baca tapi bimbingan Minat Baca dan Belajar anak.”
Dilanjutkan sambutan oleh Pak Wiwi Yunianto selaku Kadiv Humas yang mewakili biMBA AIUEO pusat juga menyampaikan pentingnya kehadiran orangtua dalam mendampingi anaknya saat belajar atau membaca di luar kelas.
Kak Niken dan Bu Yuni mengisi acara kembali dengan melakukan games konsentrasi dan games bercerita yang ditujukan untuk orangtua murid. Kurang dari 30 menit anak-anak sudah selesai lomba mewarnai, mereka diarahkan untuk foto bersama di atas panggung.
Selesai foto bersama mereka bersenang-senang dengan melakukan senam penguin dan chicken dance, selain ada penampilan murid biMBA AIUEO yang menyanyikan lagu “Guruku Tersayang” tanpa ragu anak-anak biMBA lainnya naik ke atas panggung sambil membawa bunga.
Salah satu perwakilan orangtua murid juga memberikan testimoninya mengenai biMBA, beliau menuturkan, “Awalnya saya tidak mau memasukkan anak saya ke bimbingan baca karena secara tidak langsung anak di sekolah juga belajar membaca tapi ternyata ketika di rumah dia tidak mau belajar. Akhirnya saya daftarkan di biMBA, memang awalnya belum terlihat tapi setelah di biMBA saya bersyukur sekali karena Minat Baca anak saya sangat tergali.”
Acara pentas baca yang ditunggu-tunggu pun tiba. Tidak ada satupun anak yang merasa malu untuk maju ke depan dan membuktikan dirinya bisa baca baik membaca karangan, kalimat, membaca kata, ataupun verbal.
Antusiasme anak semakin terlihat saat munculnya badut sulap yang menghibur semua orang yang hadir, mereka bercanda tawa dan takjub melihat pertunjukan tersebut. Sampai pada akhir acara ada pembagian goody bag sekaligus pembagian hadiah untuk para pemenang sebagai tanda diakhirinya acara pentas baca biMBA Bukit Golf Arcadia. (Ern)
biMBA AIUEO Bukit Golf Arcadia mengadakan Pentas Baca

biMBA AIUEO Bukit Golf Arcadia mengadakan Pentas Baca

biMBA AIUEO Bukit Golf Arcadia mengadakan Pentas Baca

biMBA AIUEO Bukit Golf Arcadia mengadakan Pentas Baca
sumber : bimba-aiueo.com

Rabu, 17 Februari 2016

Pendidikan di Indonesia: Belajar dari Uniknya Sistem Pendidikan Finlandia

Berbicara mengenai pendidikan di Indonesia tentu masih banyak masalah yang harus di seesaikan. Jika dindingkan dengan pendidikan di finlandia, tentu sangatah berbea jauh. Mengapa hal ini dapat terjadi? Sedangakan meskipun pelajar di Finlandia tidakperna dibebani dengan PR, dan ujian nasional justru bisa jauhlebih pintar?

Pendidikan di Indonesia: Belajar dari Uniknya Sistem Pendidikan Finlandia
Bahkan jika dihitung pelajar Finlandia memiliki waktu istirahat 3 kali lipat lebih banyak dibandinkan dengan Negara lain dan sekurang-kurangnya hanya melakukan ujian nasional sekali saat masuki usia 16 tahun. Tapi sistem yang unik ini justru mengaantarkan Finlandia menjadi Negara nomor satu dengan tingkat pendidikan terbaik. Lalu apa kabar dengan pendidikan di Indonesia?
Sudah saatnya pemerin dapat belajar dari sistem unik pendidikan di Finlandia, agar pendidikan di Indonesia sendirijuga dapat diperhitungkan di kancah global.
Berikut adalah rahasia unik dari sistem pendidikan di Finlandia:
1.     
Pendidikan di Indonesia: Belajar dari Uniknya Sistem Pendidikan Finlandia
Anak-anak baru dibolehkan sekolah setelah melewati usia 7 tahun
Di Indonesia orang tua jaman sekarang, tentu pasti sah bingung mencari sekolah mana yang memiliki kredibilitas yang baik. Padahal anak baru berusia 4 tahun. Selain itu taman beajar sepert play group dan TK juga mulai banyak dibangun. Pemikiran ornag tua yang seperti ini dikarenakan khawatir ka sej awal tidak mendapatkan pendidikan yang baik maka kedepannya akan susah mencari sekolah favorit saat memasuki jenjang SD, SMP, dan SMA. Dibandingkan dengan pendidikan di Indonesia dan bahkan pendidikan  Negara lain, finlandia memulai awal yang lebih telat, hal ini dikarenakan Finlandia sangat memikirkan kesiapan mental sang anak untuk belajar. Selain itu merea jugasangat yakin dengan pentingnya permainan, imajinasi, dan menemukan jawaban sendiri dari masalh yang dihaapi oleh sang anak. Bahkan dengan ekstrim sebuah penilaian tugas sangatlah remeh dan tidak diberikan hingga tingkat kelas 4 SD.

2.      45 menit belajar, 15 menit istirahat
Tahukan Anda jika setip pelajar di Negara Finlandia yanbelajahingga 45 menit maka mereka berhak mendapatkan rehat atau jam tirahat sebanyak 15 menit. Orang-orang di Finlandia meyakini jika kemampuan menyerap ilmu atau informasi yang diajarkan justru datang setelah mereka memiliki kesempatan mengistirahatkan otak sehingga dengan begitu maka mereka dapat membangun sebuah fokus yang baru. Selain meningkatkan fokus, jam istirahat yang banyak juga memiliki manfaat baik untuk kesehatan. Sehingga mereka juga bis amendapatkan jam belajar yang produktif meskipun sedikit.

3.     
Pendidikan di Indonesia: Belajar dari Uniknya Sistem Pendidikan Finlandia
Tidak ada sistem ranking, karena Finlandia percaya murid mereka seharusnya bisa mendapatkan rangking 1 semua
Belajar tidaklah seperti kompetisi sehingga tidak perlu ada sistem peringkat. Sistem rangkin hanya akan menghasilkan siswa pintar dan siwa yang bodoh. Meskipun sama juga seperti pendidikan di Indonesia selalu ada beberapa siswa yang perlu mendapatkan perhatian khusus, akan tetapi mereka tetap memberikan  pendidikan dengan program kelas yang sama. Selain itu tidak ada juga sistem akselerasi karena pengajaran di kelas sangat kolaboratif. Bahkan siswa dari kelas-kelas berbeda juga sering bertemu dn berkumpul dalam kelas campuran.

4.      Guru sangat dihargai: Semua guru dibiayai pemerintah, gaji guru juga merupakan pendapatan yang tinggi
Disamping fasilitas yang memadai dan sokongan dana utama dari pemerintah, penopang utama dari kualitas pendidikan di Finlandia adalah mutu dan kompetensi dari guru-gurunya. Guru merupakan salah satu profesi bergengsi di Finlandia. Bisa dibilang gaji guru juga 2 kali lebih banyak dari gaji guru di Indoensia. Semua guru wajib mendapatkan gelar master, tidak peduli pada jenjang SD, SMP, ataupun SMA. Dan semua itu tentu mendapatkan perhatian khusus dengan adanya subsisidi penuh dari pemerintah. Finlandia percaya bahwa dengan berinvestasi guru-guru yang memiliki kredibilitas dan kompetensi yang baik maka mereka tidak perlu khawatir dengan mutu pendidikan dari generasi masa depan yaitu pelajar Finlandia itu sendiri. Hal ini tentu bisa menjadi sebuah wacana bagi pemerintah terhadap mutu pendidikan di Indonesia dengan memberika kelayakan terhadap seorang guru sebagai aset utama dalam meningkatkan kemajuan bangsa.

Itulah yang bisa dapat di pelajari dari Finlandia dalam membentuk pendidikan di Indonesia yang lebih baik dan terlihat nyata dalam perwujudan prestasi yang membanggakan.


Selasa, 16 Februari 2016

Pentingnya Fungsi Pendidikan Informal

Pentingnya Fungsi Pendidikan Informal, biMBA AIUEO
Pendidikan informal merupakan jalur pendidikan yang berada pada jalur keluarga dan terdapat dalam lingkungan pembelajaran mandiri. Hasil dari pendidikan informal itu sendiri saat ini statusnya sudah diakui  layaknya pendidikan formal dan pendidikan nonformal lainnya, seperti saat siswa telah dinyatakan lulus dari ujian nasional selanyaknya standar pendidikan nasional.
Kebanyakan orang berpendapat jika pendidikan yang paling penting adalah pendidikan formal yaitu pendidikan yang dimulai dari tingkat taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi. Dari sejak kecil diasupi dengan berbagai macam ilmu pengetahuan yang terkadang kita justru bingung kapan bisa menggunakan ilmunya apalagi jika kita tidak menyukainya. Akan tetapi sebenarnya justru pendidikan informal yang paling penting penerapannya dibandingkan dengan pendidikan formal.
Pentingnya Fungsi Pendidikan Informal, biMBA AIUEO
Pendidikan informal merupakan pendidikan yang berlangsung secara alami dalam kehidupan sehari-hari dan berlangsung di dalam lingkungan keluarga dan masyarakat. Menurut Syaripuddin menyatakan bahwa pendidikan informal bisa menghasilkan pengetahuan yang tidak bisa didapat dari pendidikan di bangku formal seperti nilai-nilai kehidupan, moral, norma-norma, sikap, kebiasaan, dan keterampilan-keterampilan tertentu yang bisa diwariskan ke masyarakat. Selain itu beliau juga menambahkan jika pendidikan informal dalam keluarga juga bertujuan untuk agar anak memiliki pribadi yang siap untuk masa depannya dengan pembekalan moral dan sikap yang baik sehingga dengan begitu anak memiliki kesiapan mental yang mantap, bermoral dan menjadi bagian dari anggoa masyarakat yang baik dan bertanggungjawab.
Proses pendidikan informal akan berlangsung dan terjadi saat orang tua mengajarkan sesuatu kepada sang anak misalkan bagaimana caranya berbicara yang baik dan santun, makan dean tangan kanan, berjalan, mandi, memakai aian dan lain sebagainya. Ada pepatah yang mengatakan bahwa “Buah jatuh tak jauh dari pohonnya.” Jika dikaitkan dengan pepatah tersebut sama halnya dengan karakter yang melekat dalam diri anak tentu tidak jauh-jauh dari karakter dari orang tua. Sebab anak secara langsung akan menjadikan orang tua sebagai role model sebagai contoh dan teladan bagi dirinya. Tentu karakter yang terbentuk dari anak merupakan hasil dari penglihatan sang anak terhadap lingkungan di sekelilingnya. Untuk ituah sangat penting bagi orang tua dalam memberikan pembelajaran yang baik terhadap sang anak.
Sebenarnya pendidikan informal jauh lebih menekankan pada proses yang jauh lebih bermakna jika dibandingkan dengan pendidikan formal atau pendidikan nonformal. Tidak ada sistem kurikulum ataupun ujian yang harus menjadikan sang anak tertuntut untuk terus belajar. Karena materi dari pendidikan informal adalah mengenai kaitannya tentang pembelajaran kehidupan. Dan untuk hasil akhirnya diadakan evaluasi, bila masih tidak sesuai maka penerapan dilakukan secara langsung dalam lingkungan keluaraga dan masyarakat. HAsil dari pendidikan informal juga bisa dijadikan sebagai acuan bahan belajar baik dalam lingkup pendidikan formal ataupun dalam lingkup pendidikan non formal. Itulah mengapa fungsi pendidikan informal sangat penting untuk masa depan sang anak agar bisa mampu mandiri sesuai dengan norma dan moral yang berlaku dalam masyarakat. Karena dari masyarakatlah kita bisa mengenal adat istiadat dan peranan pentingnya gotong royong.
Kehidupan bermasyarakat sangatlah penting, karena kita tidak bisa terlepas dari peran manusia sebagai makhluk social yang selalu tak bisa lepas untuk tidak berhubungan dan berinteraksi dengan masyarakat lainnya. Untuk itulah peran orang tua dalam pendidikan informal memiliki prioritas yang penting. Sebab orang tua adalah merupakan satu-satunya contoh untuk anak dalam berperilaku dan bersikap. Sehingga dapat diakatakan pendidikan informal dalam keluarga merupakan investasi moral dalam kehidupan anak kelak saat dewasa.

Pentingnya Fungsi Pendidikan Informal, biMBA AIUEO
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendidikan informal merupakan pendidikan yang snagat penting. Karena tidak hanya pendidikan formal di kelas saja kita dapat belajar. Akan tetapi justru pendidikan kehidupan dalam keluarga dan masyarakat yang jauh lebih berharga. Karena dengan dalam kehidupan bermasyarakat banyak sekali pelajaran dan pengalaman berharga yang bisa diambil. Pendidikan formal hanya sebagai syarat seseorang mendapatkan muatan pembelajaran umum yang sesuai dengan kemampuan intelegensi. Akan tetapi untuk kemampuan softskll di dalam masyarakat harus selalu diasah sejak masa kecil dan tidak bisa langsung dengan mudah diterapkan.

Senin, 15 Februari 2016

Pentas Baca biMBA AIUEO Unit Taruna Jaya Jakarta Timur

Pentas Baca biMBA AIUEO Unit Taruna Jaya Jakarta Timur, Lagu kebangsaan Indonesia Raya tandai dimulainya Pentas baca biMB AIUEO Unit Taruna Jaya. Tidak lupa ucapan puji syukur dalam bentuk doa juga dipanjatkan dan dipandu langsung oleh salah satu murid biMBA. Pentas baca kali ini berlangsung di sebuah Mal kawasan Cibubur, Jakarta Timur yang dilaksanakan tepat jam 10.00 pagi. Minggu, 24 Januari 2016.
Minggu pagi yang ceria itu Bapak Talim Susanto selaku Mitra dalam sambutannya menyampaikan betapa pentingnya mengembangkan Minat belajar anak. Kepercayaan diri anak akan lebih optimal dikemudian hari saat anak memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Ibu Uswatun Hasanah yang akrab disapa dengan Bu Yanah, salah satu dari tim trainer mewakili kantor pusat, juga memberikan sambutan. Beliau menjelaskan bahwa di biMBA anak bukan belajar, tetapi bermain sambil belajar yang bertujuan meningkatkan Minat Belajar Anak. Maka dari itu tidak heran apabila murid biMBA AIUEO meskipun masih kecil sudah pandai membaca. Pada kesempatan itu pula, Ibu Yanah juga mengajak semua murid biMBA bernyanyi bersama lho!
Murid biMBA dari level satu sampai level empat mendapat kesempatan untuk menunjukkan kebolehannya dalam membaca huruf menjadi sebuah kata. Sebelum pentas baca dimulai ada penampilan tari jaranan oleh murid.
Setiap penampilan pentas baca satu level selesai lalu diselingi dengan tari-tarian oleh murid biMBA. Baik tari kreasi maupun tradisional. Tenyata bukan hanya murid biMBA AIUEO saja yang menampilkan tari-tarian tetapi juga para motivator dan KU juga menampilkan tarian penguin. Seru sekali bukan?
Di penghujung acara terpilihlah tiga murid terbaik dari masing-masing level dan terbaik dalam lomba mewarnai. Pemenangnya ditetapkan oleh para juri, yakni Ibu Yumee (Mantan KU Taruna Jaya), Ibu Eka (KU Tj Barat) dan Ibu Siti (KU Jati Padang). Acara berlangsung meriah, semua orang yang hadir baik murid atau orangtua murid ikut antusias menyaksikan Pentas Baca. (biMBA-AIUEO Taruna Jaya/Ern)
tj
Lomba Mewarnai di Pentas Baca Unit Taruna Jaya
Pentas Baca Unit Taruna Jaya
Tari Kreasi
Tari Tradisional di Pentas Baca Unit Taruna Jaya
sumber:bimba-aiueo.com

biMBA AIUEO Unit Gambas event Cooking Class


Kali ini biMBA AIUEO Unit Gambas bekerja sama dengan salah satu restoran yang menjual pizza. Murid-murid biMBA asyik mengelilingi restoran tersebut dan hari itu mereka akan menjadi koki dalam satu hari.

biMBA AIUEO Unit Gambas event Cooking Class“Kegiatan kelas memasak (cooking class) dengan media tepung, sosis, daging, dan keju sebagai hiasan pizza diharapkan dapat meningkatkan motorik halus anak secara signifikan,” ujar Ibu Diar KU Gambas saat kegiatan berlangsung.
Murid biMBA Gambas sangat antusias dalam kegiatan membuat pizza sendiri. Mereka terlebih dahulu diperkenalkan dapur pembuatan pizza dan tidak lupa diajarkan cara membuatnya, sementara tugas anak adalah membuat hiasan pada pizza dan yang paling seru hasil karya mereka dalam memasak juga bisa dibawa pulang.
Tentu saja kita penasaran bukan, mengapa biMBA AIUEO Unit Gambas melakukan kegiatan kelas memasak? Berikut penuturan Ibu Diar selaku KU Gambas, “Kegiatan berkeliling dan menjadi koki dalam satu hari ini sebagai sebuah alternatif tindakan perbaikan untuk meningkatkan motorik halus anak.”
Salah satu permasalahan yang dihadapi anak usia dini adalah kemampuan fisik motorik dan itu harus terus-menerus dilatih. Biasanya penyebab kurangnya kemampuam motorik halus anak karena permainan dan pembelajaran kurang menarik misalnya hanya dengan melipat, menggunting, menempel, hal tersebut dapat membuat anak cepat bosan.
Maka dari itu para motivator biMBA AIEUO Unit Gambas memiliki inisiatif untuk mengarahkan muridnya melatih fisik motorik halus anak dalam kegiatan kelas memasak yang berjalan lancar dan sukses. (biMBA AIUEO Gambas/Ern)
biMBA AIUEO Unit Gambas event Cooking Class

sumber:bimba-aiueo.com

Launching biMBA AIUEO Unit Brimob Kedaung Tangerang


bk7Launching biMBA AIUEO Unit Brimob Kedaung Tangerang
Launching biMBA AIUEO Unit Brimob Kedaung Tangerang, “Pelajaran paling favorit bagi para murid adalah jam kosong. Hal itu merupakan pertanda bahwa minat belajar anak-anak Indonesia masihlah rendah, oleh karena itu biMBA hadir untuk menumbuhkan Minat baca dan belajar anak. Definisi bisa baca di Indonesia itu adalah bisa membunyikan kata. Tapi anak yang mempunyai Minat baca bukan hanya bisa baca namun paham maknanya,” ujar bu Fauziah Safarwati pada sesi Parenting di launching Unit Brimob Kedaung Tangerang.

Launching Unit Brimob Kedaung ditandai dengan pengguntingan pita oleh mitra yaitu Bapak Dwi Putra Fajar dan Bapak Taufik selaku Ketua RT setempat. Launching unit ke-1821 yang berlokasi di Jalan Kav.Keuangan Raya RT.05/RW.001 Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan ini berlangsung pada hari Sabtu tanggal 30 Januari 2016.
“Mudah-mudahan acara launching ini menambah semangat motivator dan Kepala Unit biMBA AIUEO Brimob Kedaung serta rasa percaya masyarakat untuk menitipkan anak-anaknya bermain sambil belajar disini,” sambutan Bapak Dwi Putra Fajar selaku mitra.
Sependapat dengan mitra, Bapak Taufik, Ketua RT.05 juga berharap biMBA AIUEO Unit Brimob Kedaung lebih lancar dan bertambah banyak jumlah muridnya. Bapak Taufik juga berpesan kepada undangan yang hadir agar tidak merasa ragu untuk mendaftarkan buah hatinya agar mempunyai Minat baca yang tinggi.
Launching yang dibuka oleh MC Ibu Shiwy Maulina dan Kak Niken ini berlangsung meriah. Rangkaian acaranya meliputi lomba mewarnai, senam Penguin dan Chicken Dance, pentas baca serta Parenting yang dipandu oleh Ibu Fauziah Safarwati.
Rasa ingin tahu para undangan tentang dunia pendidikan anak menghidupkan suasana sesi Parenting. Beragam pertanyaan maupun sambung rasa seputar permasalahan dalam mendidik anak yang selama ini mungkin hanya tersimpan di benak seolah menemukan jawabannya.
Keceriaan anak-anak terbingkai sempurna saat menerima goodie bag dan piala, karena setiap anak biMBA adalah juara. Kebanggaan orangtua juga terpancar ketika mendampingi para peserta terbaik lomba mewarnai di panggung. Semoga biMBA Unit Brimob Kedaung dapat memberikan sumbangsih positif bagi tumbuhnya Minat baca dan Minat Belajar anak usia dini di sekitarnya. (Nik) 
Lomba MewarnaiLaunching biMBA AIUEO Unit Brimob Kedaung Tangerang
Launching biMBA AIUEO Unit Brimob Kedaung Tangerang
Launching biMBA AIUEO Unit Brimob Kedaung Tangerang
Launching biMBA AIUEO Unit Brimob Kedaung Tangerang
sumber :bimba-aiueo.com